TARI KABASARAN (MINAHASA)
Tari Kabasaran adalah Tarian adat yang kebanyakan dibawakan
oleh kamu pria, lengkap dengan senjata tajam berupa pedang atau tombak, Tarian
kabasaran sangat identik dengan gerakan yang meniru perkelahian ayam jantan.
Menurut salah satu tokoh kebudayaan dari Minahasa, Jessy Wenas, Tarian
Kabasaran adalah tarian adat untuk perang atau tarian untuk mengawal salah satu
tokoh adat penting di Minahasa.
Tari Kabasaran sebenarnya merupakan tarian sakral yang
ditarikan secara turun temurun oleh generasi penari Kabasaran. Jika dalam
upacara adat Minahasa. Kabasaran adalah prajurit adat yang memiliki otoritas
penuh dalam jalannya sebuah upacara adat, mereka dulunya bisa membunuh atau
mengusir si jahat yang mengganggu upacara.
Asal Usul Tari Kabasaran
Tarian ini merupakan tarian keprajuritan tradisional
Minahasa, kata Kabasaran diangkat dari kata Wasal, yang berarti ayam jantan
yang dipotong jenggernya, agar sang ayam menjadi lebih garang dalam bertarung.
Gerakan-Gerakan Dalam Tari Kabasaran
Bentuk dasar dari tarian ini adalah sembilan jurus pedang
(santi) atau sembilan jurus tombak (wengkouw) dengan langkah kuda-kuda 4/4 yang
terdiri dari dua langkah ke kiri, dan dua langkah ke kanan. Setiap penari
memiliki satu senjata tajam yang merupakan warisan dari leluhurnya yang
terdahulu, karena penari Kabasaran adalah penari yang turun temurun.
Alat musik yang digunakan
Tarian ini diiringi oleh suara tambur dan / atau gong kecil.
Alat musik pukul seperti Gong, Tambur atau Kolintang disebut “Pa ‘ Wasalen” dan
para penarinya disebut Kawasalan, yang berarti menari dengan meniru gerakan dua
ayam jantan yang sedang bertarung, hampir mirip dengan tarian Cakalele dari
Maluku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar