Derai hujan di balik jendela
Menggugah rasa, menenun rindu
Yang telah lama kering dan dahaga
Jentik tetes gerimis menitik
Di antara kisi-kisi pelangi
Yang datang melengkung, di tepian langit tipis
Mewarnakan hujan yang dingin menjadi hangat dalam pandangan
Aku berseteru, dengan hujan dan hatiku
Bagaimana rindu itu kembali mencabik-cabik hasrat ini yang menggigil dan membeku
Kini cair kembali bersama tetesan hujan yang turun di bulan mei
Mengiramakan kembali ritme kerinduan yang dahulu sempat kerontang di telan usang
Waktu telah membuka lagi lintasan masa itu
Hony.S
Mei 23-017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar